Gaun Pengantin Diana Dipamerkan di Orangery di Kensington Palace

 Gaun Pengantin Diana Dipamerkan di Orangery di Kensington Palace

Gaun pengantin Putri Diana yang dikenakan saat menikah dengan Pangeran Charles pada 1981

HAIMEDIA.ID, Jakarta – Gaun pengantin Putri Diana yang dikenakan saat menikah dengan Pangeran Charles pada 1981 merupakan salah satu busana yang sangat dirahasiakan dalam sejarah fesyen.

Banyak orang yang penasaran ingin melihatnya sampai-sampai perancang David dan Elizabeth Emanuel mengunci gaun sutra warna gading dengan ekor hingga 7,6 meter itu di tempat penyimpanan pada malam hari.

Bahkan pasangan perancang itu meletakkan potongan-potongan perca kain lain di dalam tempat sampah studio untuk mengecoh siapa pun yang mencoba mengintip gaun tersebut, seperti yang diceritakan di pameran fesyen kerajaan yang dibuka pada Kamis waktu setempat.

Pameran “Royal Style in the Making” di Orangery di Kensington Palace, rumah Diana hingga dia tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997, fokus kepada karya perancang yang tak cuma mendandani Diana, tetapi juga Ratu Elizabeth II, Putri Margaret dan Queen Mother.

Dihiasi dengan renda vintage, mutiara, dan ribuan manik-manik, gaun Diana adalah yang gaun pengantin kerajaan Inggris terpanjang yang pernah ada. Masih teringat di ingatan publik, gaun itu tampak kusut Diana dia keluar dari keretanya di Katedral St Paul. Untungnya, para desainer sigap merapikannya kembali.

“Kukira ini menunjukkan bahwa kita bisa merencanakan semuanya, tapi ada saja yang bisa terjadi,” kata kurator pameran Matthew Storey kepada reporter jelang pembukaan, dikutip dari AFP.

“Gaunnya sangat besar. Keretanya sangat kecil,” ujarnya.

Dalam video di pameran, Elizabeth Emanuel mengingat Diana Diana menelepon untuk meminta dia dan David membuat gaun itu.

“Itu adalah salah satu momen aneh di mana Anda tahu hidup Anda tidak akan pernah sama lagi,” katanya.

Pameran, yang berlangsung hingga 2 Januari, memperlihatkan beberapa kerja keras di balik gaun itu, menampilkan foto-foto penjahit serta kunci brankas di mana gaun disimpan dengan aman setiap malam.

Pameran ini juga menyoroti selera gaya pribadi dan evolusi Diana yang berkembang dari gaya perempuan muda menjadi busana bergaya rapi.

Untuk busana pengantin, Emanuel mengatakan Diana menyerahkan itu kepada para perancang.

Namun perancang lain yang dekat dengan Diana, David Sassoon, meminjamkan penyelenggara arsip yang memperlihatkan Diana semakin terlibat dalam pembuatan gaun pengantin.

Dia menulis komentar di salah satu gambar, “Tolong pakai warna biru tua” dan dan menulis surat berisi permintaan agar pola gaun diubah.

Dalam video lain, Sassoon menceritakan bahwa Diana “sangat pemalu” ketika mereka pertama kali bertemu, tetapi kemudian menjadi “terlibat dalan memilih apa yang dia mau”.

Dia “memahami apa yang publik inginkan dari busana yang dipakai”, katanya, menambahkan bahwa Diana suka melanggar aturan seperti tidak memakai sarung tangan atau topi, sesuai protokol kerajaan.

Putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, meminjamkan gaun pengantin mendiang ibunya untuk dipamerkan. Belum diketahui apakah kedua putranya akan menghadiri pameran.

Pameran ini juga mengeksplorasi hubungan jangka panjang antara Norman Hartnell dengan Queen Mother dan Ratu Elizabeth II. Dia mulai merancang untuk Queen Mother pada 1930-an. Saat Perang Dunia II, dia menyatakan sikap lewat fesyen ketika mengunjungi korban bom di London. Dia tidak pernah mengenakan baju hitam atau hijau yang “tidak beruntung”, katanya.

Hartnell kemudian merancang busana pernikahan Elizabeth, juga busana penobatan sanga ratu. Dalam pameran itu, pengunjung bisa melihat surat berisi terima kasih dari ratu kepada perancang.

Busana seksi milik Putri Margaret untuk pesta 1964 juga dipamerkan, dirancang oleh Oliver Messel. Putri Margaret pernah menikah dengan keponakan Messel, Antony Armstrong-Jones.

Related post