Amy Bauernschmid Mendobrak Tradisi Kepemimpinan Kapal Induk Bertenaga Nuklir yang Didominasi Pria
HAIMEDIA.ID, Washington AS – Angkatan Laut Amerika Serikat atau US Navy mendobrak tradisi kepemimpinan kapal induk bertenaga nuklir (Carrier Vessel Nuclear) yang selama ini didominasi pria. Dalam siaran resminya, penunjukan komandan perempuan ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Angkatan Laut Amerika.
Captain (setara colonel di AD) Amy Bauernschmidt, seorang pilot helikopter karier, telah dipilih untuk menjadi komandan sebuah kapal induk pada tahun fiskal 2022. Kendati demikian, belum jelas mana dari 11 kapal induk Angkatan Laut yang akan ia pimpin.
Situs Task & Purpose pertama kali melaporkan pencapaian bersejarah Bauernschmidt.
Bauernschmidt lulus dari Akademi Angkatan Laut AS pada tahun 1994, pada tahun yang sama Kongres mengubah undang-undang untuk mengizinkan perempuan bertugas di atas kapal perang.
Setelah mendapatkan wing terbangnya di Akademi Angkatan Laut Annapolis, dia bergabung dengan Helikopter Anti-kapal selam Squadron Light (HSL) 45, juga dikenal sebagai “Wolfpack” dan ditempatkan di kapal perusak USS John Young, mendukung operasi perang maritim.
Kemudian, dia dipilih untuk memimpin Helicopter Maritime Strike Squadron (HSM) 70, mendukung Operation Enduring Freedom di atas kapal induk USS George H. W. Bush.
Selama kariernya yang luar biasa, yang juga terlibat sebagai pilot instruktur, Bauernschmidt telah menghabiskan lebih dari 3.000 jam terbang di pesawat Angkatan Laut. Catatan itu merupakan data resmi Angkatan Laut.
Prestasinya baru-baru ini untuk memimpin sebuah kapal induk bukanlah pertama kalinya dia membuat sejarah di Angkatan Laut Amerika. Bauernschmidt juga perempuan pertama yang menjabat sebagai perwira eksekutif (XO) atau orang kedua di komando kapal induk USS Abraham Lincoln.
Bauernschmidt baru-baru ini menjabat sebagai komandan kapal amfibi USS San Diego.
Dalam sebuah wawancara dengan CBS News pada 2018, dia mengatakan bahwa undang-undang mengubah hidupnya.
“Kami adalah kelas pertama yang lulus karena mengetahui dan merasa terhormat dengan hak istimewa untuk bisa ikut mengabdi bersama rekan-rekan kami lainnya dalam pertempuran. Saya berharap bahwa saya adalah pemimpin yang baik dan mentor bagi pria dan wanita dalam pelayanan,” paparnya.
Penulis: Tata