Barack Obama: Media Sosial Seringkali Publikasi Teori Konspirasi Gila yang Membuat Rakyat Terpecah
HAIMEDIA.ID, Washington, AS – Mantan Presiden AS Barack Obama risau dengan perpecahan rakyatnya, akibat pilpres yang dikotori oleh berita palsu alias hoaks, dan media social yang seringkali mempublikasikan “Teori Konspirasi Gila”.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, mantan presiden itu mengatakan AS terpecah lebih tajam daripada empat tahun lalu ketika Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan.
Dan Obama menyarankan kemenangan Joe Biden dalam pemilu AS 2020 hanyalah awal dari memperbaiki perpecahan itu.
“Butuh lebih dari satu pemilihan untuk membalikkan tren tersebut,” katanya, seperti dilansir situs BBCWorld, Senin, (16/11/20).
Dia menyarankan bahwa ini, sebagian, disebabkan oleh gaya Trump yang menyenangi pola perpecahan itu baik untuk politiknya”.
Hal lain yang sangat berkontribusi pada masalah ini, kata Obama, adalah penyebaran informasi yang salah secara online, di mana “fakta itu tidak penting”.
“Ada jutaan orang yang menganut gagasan bahwa Joe Biden adalah seorang sosialis, yang menganut gagasan bahwa Hillary Clinton adalah bagian dari komplotan rahasia jahat yang terlibat dalam lingkaran pedofil,” katanya.
Contoh yang dia gunakan di sini dengan Ms Clinton berkaitan dengan teori palsu yang menyatakan bahwa politisi Demokrat menjalankan bisnis pedofil dari sebuah restoran pizza di Washington.
“Saya pikir pada titik tertentu itu akan membutuhkan kombinasi regulasi dan standar dalam industri untuk membawa kita kembali ke titik di mana kita setidaknya mengenali serangkaian fakta umum sebelum kita mulai berdebat tentang apa yang harus kita lakukan tentang fakta-fakta itu.”
Kemarahan dan kebencian antara pedesaan dan perkotaan Amerika, imigrasi, ketidakadilan seperti ketidaksetaraan dan “jenis teori konspirasi gila – apa yang disebut beberapa orang sebagai pembusukan kebenaran” telah diperkuat oleh beberapa outlet media AS dan “diperbesar oleh media sosial”, kata Obama kepada sejarawan David Olusoga, dalam wawancara dengan BBC Arts untuk mempromosikan memoar barunya.
“Kami sangat terpecah saat ini, tentu lebih dari kami saat pertama kali mencalonkan diri pada tahun 2007 dan memenangkan kursi presiden pada tahun 2008,” kata mantan presiden itu.
Obama mengatakan bahwa meskipun banyak media arus utama telah melakukan pengecekan fakta dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya untuk mengatasi penyebaran informasi yang salah secara online, hal itu seringkali tidak cukup karena “kepalsuan telah beredar di dunia pada saat kebenaran tersingkap”.
Penulis: Tata